Bengkulu, investigasi.news – Permasalahan sampah di Kota Bengkulu semakin mengkhawatirkan. Meski pemerintah telah mengambil langkah dengan memberdayakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk mengelola dan mengumpulkan sampah rumah tangga, namun implementasi program ini dinilai belum berjalan maksimal.
Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Rahmad Widodo, mengatakan bahwa masih banyak kendala dalam penerapan sistem pengelolaan limbah yang efisien. Salah satunya adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan serta ketidakmampuan sebagian warga dalam membayar biaya pengelolaan sampah.
“Kita perlu menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Tanpa adanya kesadaran ini, upaya pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah akan sia-sia,” ujar Rahmad, pada Selasa (4/2/2025).
Selain faktor kesadaran, keterbatasan fasilitas juga menjadi hambatan. Pemerintah diharapkan lebih aktif dalam menyediakan kontainer untuk tempat pembuangan sementara serta meningkatkan jumlah armada pengangkut sampah, terutama di kawasan pasar yang menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar.
Menurut Rahmad Widodo, pemerintah juga perlu memberikan solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki kesadaran atau kemampuan finansial dalam pengelolaan sampah. Hal ini penting agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang memadai dalam membuang sampah dengan benar.
“Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan akses untuk membuang sampah dengan benar. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan aktif masyarakat serta dukungan penuh dari pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Jika fasilitas pengelolaan sampah terus ditingkatkan dan budaya kebersihan ditanamkan secara konsisten, maka Kota Bengkulu dapat menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menangani permasalahan sampah.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat serta dukungan dari pemerintah, diharapkan masalah sampah di Kota Bengkulu dapat teratasi dengan lebih baik di masa mendatang. (Intan)
