Bengkulu, investigasi.news – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu mencatat inflasi tahunan (year-on-year) Januari 2025 terhadap Januari 2024 sebesar 0,09 persen. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana saat Desember 2024, yang mencatat inflasi sebesar 1,17 persen.
Kepala BPS Kota Bengkulu, Ir. Marwansyah, dalm press realese, pada Senin (3/2/2025), menjelaskan bahwa kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakaumemberikan andil inflasi terbesar, yaitu 0,86 persen.
Sementara itu, kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga justru memberikan andil deflasi sebesar 1,63 persen.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi di Kota Bengkulu pada Januari 2025 meliputi:
1. Emas perhiasan – andil inflasi 0,23 persen.
2. Sigaret Kretek Mesin (SKM) – andil inflasi 0,21 persen.
3. Bawang merah – andil inflasi 0,14 persen.
4. Minyak goreng – andil inflasi 0,10 persen.
5. Mobil – andil inflasi 0,09 persen.
Di sisi lain, beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi, antara lain:
1. Tarif listrik – andil deflasi -1,65 persen.
2. Tomat – andil deflasi -0,12 persen.
3. Angkutan udara – andil deflasi -0,07 persen.
4. Air kemasan – andil deflasi -0,05 persen.
5. Bensin – andil deflasi -0,04 persen.
Menurut Ir. Marwansyah, penurunan tarif listrik menjadi faktor utama yang menyebabkan deflasi di kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Sementara itu, kenaikan harga emas perhiasan dan sigaret kretek mesin menjadi penyumbang utama inflasi.
“Secara umum, angka inflasi Januari 2025 menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga pada beberapa komoditas penting, seperti tarif listrik dan harga tomat,” ujar Marwansyah. (Intan)