Petani Pisang Enggano Rugi Jutaan Rupiah Akibat Kapal Tongkang Kandas di Pulau Baai

More articles

Bengkulu, investigasi.news – Sejumlah petani asal Pulau Enggano mengalami kerugian besar akibat keterlambatan kapal berlayar setelah kapal tongkang kandas di perairan dangkal Pulau Baai, Kota Bengkulu. Akibat kejadian ini, hasil pertanian seperti pisang dan sayuran segar yang telah siap dikirim menjadi busuk, menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.

Pak Cece, salah satu petani dari Enggano, mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Menurutnya, para petani telah mempersiapkan segala sesuatu untuk pengiriman, termasuk buah-buahan segar dan sayuran untuk kebutuhan masyarakat di pulau tersebut. Namun, karena kapal tidak bisa berlayar tepat waktu, semua hasil pertanian mereka terancam sia-sia.

“Sekarang karena ada kendala kapal tongkang kandas, maka semua sayuran serta buah-buahan sudah membusuk semua. Kami bisa mengalami kebangkrutan,” ujar Pak Cece, pada Jum’at (31/1/2025).

Baca Juga :  DKP Provinsi Bengkulu: Pembangunan PPN Kaur Dikerjakan Bulan Maret

Ia berharap pihak terkait seperti ASDP, Pelindo, dan Dinas Perhubungan Darat segera mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami butuh kepastian agar hasil pertanian dari Enggano bisa keluar dan masuk tanpa hambatan seperti ini,” kata Cece.

Para petani yang datang ke Bengkulu untuk mengurus pengiriman hasil pertanian kini terpaksa menginap di kantor ASDP. Mereka yang tidak memiliki tempat tinggal di Bengkulu harus bertahan seadanya.

“Sekarang kami tidak tahu apakah masih punya uang, karena kami harus bekerja di Enggano untuk mendapatkan penghasilan lagi,” ungkapnya.

Kerugian akibat keterlambatan ini cukup besar, banyak pisang yang sudah masak dan bahkan membusuk di mobil diesel.

Baca Juga :  Disnaker Kota Bengkulu Rencanakan Monitoring untuk Cegah Pekerja Anak

“Pisang yang kami bawa sudah matang semua, bahkan ada yang busuk. Kerugiannya bisa mencapai dua juta rupiah per mobil. Jika dihitung dengan kejadian serupa yang sudah empat kali terjadi, kerugian bisa mencapai delapan juta rupiah per unit diesel,” jelas Cece.

Para petani berharap adanya solusi jangka panjang agar transportasi hasil pertanian dari Enggano ke Bengkulu dapat berjalan lancar. Mereka meminta pemerintah dan pihak terkait segera menangani permasalahan ini demi keberlangsungan ekonomi petani Enggano. (Intan)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest