Bengkulu, investigasi.news – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fatmawati Soekarno Bengkulu mengimbau masyarakat bahwa seluruh zona musim di Provinsi Bengkulu telah resmi memasuki musim hujan hingga Dasarian III Januari 2025. Hal ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu, Anjas, yang juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Provinsi Bengkulu saat ini telah memasuki musim hujan, dengan curah hujan sedang hingga lebat yang diperkirakan terjadi di seluruh wilayah, seperti Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, Seluma, Mukomuko, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu,” ujar Anjas, pada Sabtu (24/1/2025).
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bencana seperti banjir, banjir bandang, dan longsor yang berpotensi terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah tersebut. Prakiraan cuaca tanggal 21 – 31 Januari 2025 menunjukkan adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di seluruh wilayah Bengkulu.
Selain itu, BMKG memprediksi gelombang tinggi dengan kategori 2,50 – 4,0 meter di Samudra Hindia Barat Sumatera pada 20 – 23 Januari 2025. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap aktivitas pelayaran dan masyarakat yang tinggal di pesisir.
Menurut data terbaru, indeks ENSO berada pada angka -0.77 yang menandakan fase La Nina Lemah dan diperkirakan berlangsung hingga Juni 2025. Kondisi ini dapat meningkatkan intensitas hujan di beberapa wilayah. Sementara itu, nilai IOD saat ini berada pada -0.74 (IOD Negatif) dan diprediksi kembali ke fase netral pada Februari 2025 hingga pertengahan tahun.
BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap perubahan cuaca dan memastikan keselamatan bersama,” kata Anjas.
Masyarakat juga disarankan untuk tidak percaya pada informasi yang tidak resmi atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi BMKG dapat diakses melalui aplikasi, media sosial, maupun situs web resmi BMKG. (Intan)