Kabupaten Malang, bengkulu.investigasi.news – Peringatan Hari Batik Nasional 2024 yang digelar di Kebun Opa – Kebun Winih Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang mengusung tema “Singhasari Bangkit.” Acara ini dihadiri oleh Camat Singosari, jajaran Forkopimcam, pimpinan Paguyuban Batik Singosari, para pengrajin batik, serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan berlangsung dari tanggal 2 hingga 6 Oktober 2024 dengan serangkaian acara, termasuk penampilan dari sanggar tari di wilayah Singosari, seperti Tarian Bedhaya Kendedes dari Sanggar Gong Production, dan peragaan busana yang menampilkan karakter khas batik Singosari.
Batik, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, terus menjadi simbol perpaduan nilai-nilai luhur bangsa dan keterampilan seni. Batik juga mencerminkan ketekunan, keindahan, serta kerja keras yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam sambutannya, Plt. Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., M.H, mengajak seluruh masyarakat untuk bangga mengenakan batik sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan nusantara. “Batik adalah identitas kita. Saya mengajak semua yang hadir untuk terus bangga dan cinta pada batik, karena kebanggaan ini harus tercermin dalam sikap dan perilaku kita sebagai bangsa,” ungkapnya.
Plt. Bupati Malang juga menyampaikan apresiasi kepada para pengrajin Batik Singosari yang telah berkontribusi dalam pelestarian budaya ini. Ia berharap para pembatik mampu menciptakan karya yang inovatif dan kreatif, sehingga batik Singosari bisa terus berkembang dan menjadi kebanggaan Kabupaten Malang.
Ia juga mengingatkan bahwa Batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2009. Pengakuan internasional ini, menurutnya, harus menjadi pemacu semangat bagi masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan batik lebih jauh.
Plt. Bupati Malang menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mendorong pengrajin batik Singosari menuju industrialisasi. “Pemkab Malang melalui dinas-dinasnya akan mendorong agar para pengrajin batik Singosari mampu berkembang menuju skala industri. Harapannya, karya-karya batik kita dapat diterima pasar yang lebih luas, dan dengan dukungan teknologi, batik bisa memberikan kesejahteraan lebih bagi masyarakat Kabupaten Malang,” tutupnya.
Guh