Bengkulu, Investigasi.News – Baru- baru ini media sosial dihebohkan dengan unggahan yang mengklaim adanya dugaan kasus bullying yang dialami seorang siswi di MAN 1 Bengkulu. Postingan tersebut mengungkapkan curhatan seorang siswi yang mengaku menjadi korban perundungan oleh empat teman sekelasnya di dalam kelas.
Menurut cerita yang tersebar di media sosial, korban menyatakan bahwa dirinya dikeroyok oleh teman-teman sekelasnya saat jam pelajaran berlangsung.
Dalam curhatannya, siswi tersebut juga menyebutkan bahwa ia telah melaporkan peristiwa itu kepada guru bimbingan konseling (BK), namun tidak mendapatkan respons. Bahkan, korban mengaku takut untuk melapor kepada pihak kepolisian karena keterbatasan biaya.
Kepala MAN 1 Bengkulu, Hendri Kuswiran, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa peristiwa yang menjadi perhatian publik ini merupakan kesalahpahaman.
Menurut Hendri, apa yang disebut sebagai aksi bullying sebenarnya adalah upaya teman-teman untuk membantu saat ia mengalami kondisi tidak stabil
“Posisi anak ini di kelas 12. Dia sedang dalam kondisi sakit. Pada hari itu, dia berbicara sendiri. Melihat kondisinya, teman-temannya mencoba melerai dan membantu, namun dianggap sebagai bullying. Padahal, tidak seperti itu ceritanya,” jelas Hendri.
Hendri menjelaskan bahwa peristiwa yang dimaksud terjadi sekitar bulan November 2024, setelah pergantian jam pelajaran. Saat itu, kelas mereka kedatangan beberapa mahasiswa dari sebuah universitas di Sumatera Barat.
Siswi yang bersangkutan, yang diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa, diduga mengalami kambuh, melihat kondisi tersebut, teman-temannya membantu menenangkannya dengan memegangi tubuhnya, karena khawatir jika ia semakin mengamuk.
Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah segera menghubungi orang tua siswi dan memutuskan untuk membawa siswi pulang.
Pihak sekolah pun menambahkan bahwa saat ini siswi tersebut tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu.
“Sekitar jam 10an kami sudah datang ke RSKJ dan betemu orangtua dan pamannya, Namun, Untuk S sendiri belum bisa ditemui tadi Karena masih belum stabil,”terangnya (Indah)