Bengkulu, investigasi.news – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2576, Vihara Buddhayana yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan, Kota Bengkulu, kembali mengadakan tradisi tahunan berupa penyalaan Pelita Puja. Kegiatan yang sarat makna ini dihadiri oleh sekitar 50 umat dari berbagai kalangan, yang bersama-sama menyalakan 150 pelita dan 200 nama, pada Selasa pagi (28/1/2025).
Putu Vira Diokta Ardani, Sekretariat Vihara Buddhayana Kota Bengkulu, menjelaskan bahwa pelita-pelita yang dinyalakan merupakan simbol dari penerangan batin, harapan, dan doa untuk kebahagiaan serta keberuntungan di tahun yang baru.
“Pelita ini menjadi simbol penting dalam perayaan Imlek. Kami berharap nyala pelita ini tidak hanya menerangi vihara, tetapi juga hati dan kehidupan setiap umat yang merayakan,” kata Putu.
Selama satu hari penuh hingga satu malam, pelita-pelita tersebut akan dijaga agar tetap menyala. Penjagaan dilakukan secara bergantian oleh para pengurus vihara dan kelompok pemuda setempat.
“Ini adalah wujud gotong royong yang menjadi semangat dari acara ini. Semua berperan aktif, baik dalam proses penyalaan maupun penjagaannya, untuk memastikan pelita-pelita ini tetap menyala sebagai wujud penghormatan dan doa,” tambah Putu.
Tradisi ini menjadi momen penting bagi umat Buddha di Kota Bengkulu, yang tidak hanya menjalankan ritual agama, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara para umat. Nyala pelita dipercaya dapat membawa kedamaian, keberuntungan, dan kemakmuran bagi mereka yang merayakan.
Rangkaian acara akan berlanjut hingga keesokan harinya, 29 Januari 2025. Penutupan prosesi Pelita Puja dijadwalkan berlangsung pada pukul 07.00 WIB, ditandai dengan mematikan seluruh pelita. Setelah itu, kemeriahan akan berlanjut dengan penampilan atraktif barongsai di halaman vihara. Penutupan ini diharapkan memberikan energi positif dan semangat baru bagi seluruh umat yang hadir, menyongsong tahun yang penuh berkah.
Vihara Buddhayana telah rutin mengadakan tradisi ini setiap tahun sebagai bagian dari perayaan Imlek. Selain menjadi sarana ibadah, kegiatan ini juga membuka ruang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat tradisi dan nilai-nilai yang dipegang oleh umat Buddha.
“Semoga tahun baru ini mendatangkan keharmonisan dan toleransi antarumat beragama di Bengkulu semakin kuat, dan kita semua diberkahi kedamaian serta kebahagiaan di tahun yang baru,” tutup Putu. (Intan)