Bengkulu, Investigasi News – Tim Penyidik Kejari Bengkulu menggeledah Kantor Disperindag Kota, Kamis (3/10), pukul 15.00 WIB.
Penggeledahan dikawal Tim Intelijen dan personel TNI untuk menjamin keamanan proses hukum.
Langkah ini menindaklanjuti dugaan korupsi dan pemerasan dalam penjualan kios Pasar Panorama.
Tersangka diduga menjual kios di atas tanah Pemkot tanpa izin resmi dari OPD terkait.
Harga kios dipatok antara Rp55 juta hingga Rp310 juta per unit kepada para pedagang.
Pedagang yang tak mampu bayar, tidak diberi akses berjualan di kios baru.
“Tindakan ini menyalahi aturan pengelolaan aset pemerintah,” tegas Kasi Intelijen, Fri Wisdom S. Sumbayak.
Tim menyita 44 dokumen, satu laptop, dan satu ponsel dari lokasi penggeledahan.
“Seluruh barang bukti kami amankan untuk dianalisis secara digital,” tambahnya.
Penyidikan berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejari Bengkulu tertanggal 23 dan 29 September 2025.
Kerugian negara ditaksir melebihi Rp1 miliar dan belum ada pengembalian hingga kini.
“Kami dalami bukti untuk mengungkap pelaku dan aliran dana korupsi,” kata Fri Wisdom menegaskan. (hln)
