Harga TBS Sawit Periode Februari Alami Penurunan Signifikan di Bengkulu

More articles

Bengkulu, investigasi.news – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di tingkat pabrik (usia tanam 10-20 tahun) di wilayah Bengkulu mengalami penurunan yang signifikan pada periode Februari 2025 jika dibandingkan dengan harga di bulan Januari 2025.

Dalam rapat yang diadakan pada 31 Januari 2025 kemarin, untuk menetapkan harga TBS sawit, yang melibatkan asosiasi sawit, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta perusahaan perkebunan kelapa sawit, disepakati bahwa harga TBS kelapa sawit untuk periode Februari berada pada angka Rp2.643 per kilogram (Kg), turun sebesar Rp1.126 dari harga Januari yang tercatat sebesar Rp3.769 per kilogram.

Baca Juga :  Sepi Pengunjung, Pedagang di Objek Wisata Kota Tuo Bengkulu Keluhkan Penurunan Pendapatan

Sementara itu, harga untuk sawit berusia 3-9 tahun berada pada kisaran Rp2.233,47 hingga Rp2.614,40 per kilogram, mengalami penurunan signifikan dari harga Januari yang berada di angka Rp3.184,02 hingga Rp3.716,47 per kilogram. Harga TBS sawit pada usia tanam 11 – 25 tahun tercatat di angka Rp2.420,11 hingga Rp2.680,73 per kilogram, turun dari harga Januari yang mencapai Rp3.391,37 hingga Rp3.767,92 per kilogram.

“Penurunan harga TBS ini dipengaruhi oleh laporan penjualan produk turunan kelapa sawit yang disampaikan oleh perusahaan,” ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesi.

Keputusan penetapan harga TBS didasarkan pada berbagai faktor, seperti data indeks K, harga CPO, harga kernel, serta faktor lainnya yang diputuskan secara transparan. Data harga ini dihimpun dari 14 pabrik kelapa sawit yang beroperasi di Bengkulu, dari total 31 pabrik yang ada. Faktor-faktor yang memengaruhi perhitungan harga termasuk penjualan Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan cangkang. Beberapa perusahaan memilih untuk tidak menjual cangkang sehingga tidak memengaruhi harga.

Baca Juga :  Isu Negatif Mengganggu Dunia Pendidikan, Disdikbud Kota Bengkulu Beri Tanggapan

Adapun rincian perhitungan harga TBS didasarkan pada harga CPO sebesar Rp12.856,66 per kilogram, turun dari harga Januari yang mencapai Rp17.829,88 per kilogram. Sementara harga Kernel tercatat sebesar Rp10.103,15 per kilogram, sedikit turun dari harga Januari yang berada di angka Rp10.931,39 per kilogram. Indeks K tercatat mencapai 88,36 persen, sedikit meningkat dibandingkan 87,44 persen di bulan Januari 2025.

“Walaupun ada penurunan, kami meminta petani untuk tetap menjaga kualitas TBS agar harga tidak semakin ditekankan,” tambah Bickman.

Bickman juga menekankan pentingnya kemitraan antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS) yang beroperasi di Bengkulu. Kemitraan yang solid antara petani dan pabrik akan memastikan bahwa harga TBS tetap dalam rentang yang wajar, menghindari manipulasi harga oleh tengkulak, dan berkontribusi pada stabilitas harga pasar.

Baca Juga :  Disnakeswan Bengkulu: Kasus PMK Menurun, Tinggal 168 Ternak Terinfeksi

“Kemitraan yang baik antara petani dan pabrik akan membantu menstabilkan harga dan meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Annisa)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest