Bengkulu, investigasi.news – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Bengkulu memastikan bahwa stok beras di Provinsi Bengkulu dalam kondisi aman hingga panen triwulan pertama tahun 2025.
Kepala Kanwil Perum Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, menjelaskan bahwa ketersediaan beras saat ini mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama empat bulan ke depan, dengan total stok mencapai 6.900 ton.
“Kami terus menjaga ketersediaan beras di gudang Bulog agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan stok yang ada, kami optimis pasokan akan cukup hingga musim panen berikutnya,” ujar Dody.
Selain menjaga stok, Bulog Bengkulu juga menjalankan berbagai program strategis untuk mendukung stabilisasi harga beras di pasar. Langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat membeli beras dengan harga yang tetap terjangkau, khususnya di tengah potensi fluktuasi harga menjelang masa panen.
“Upaya stabilisasi harga terus kami lakukan melalui distribusi yang merata. Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan pasokan beras tetap terkendali. Termasuk di dalamnya penyaluran bantuan pangan yang tepat sasaran untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan,” tambah Dody.
Meski Bengkulu bukan termasuk wilayah sentra produksi beras, pasokan beras tetap terjaga dengan dukungan dari provinsi tetangga, seperti Lampung dan Sumatera Selatan. Namun, Bulog Bengkulu juga turut berupaya mendukung swasembada pangan di daerah ini dengan menyerap hasil panen lokal.
“Tahun ini, kami menargetkan penyerapan 200 hingga 300 ton gabah setara beras dari para petani lokal di Bengkulu. Ini adalah langkah nyata kami untuk mendorong kemandirian pangan sekaligus mendukung kesejahteraan petani,” jelas Dody.
Selain itu, Bulog juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kondisi darurat, seperti cuaca ekstrem atau gangguan distribusi. Dengan manajemen stok yang baik, pihaknya memastikan pasokan tetap tersedia dan dapat didistribusikan tepat waktu ke berbagai wilayah di Bengkulu. (Intan)
