Bengkulu, investigasi.news – Menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu akan memperketat pengawasan terhadap produk pangan, guna memastikan produk makanan yang beredar di pasaran memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan.
Pengawasan akan dilakukan baik secara mandiri oleh BPOM maupun dalam bentuk kolaborasi dengan berbagai sektor terkait. Fokus utamanya adalah pada produk pangan olahan, dengan tujuan mencegah peredaran barang yang tidak sesuai ketentuan.
“Untuk tahun ini, pengawasan yang dilakukan akan mirip dengan tahun sebelumnya, meskipun saat ini kita masih menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” ujar Kepala BPOM Provinsi Bengkulu, Yogi Abaso Mataram.
Yogi menjelaskan, meskipun anggaran masih dalam proses perhitungan, pengawasan tetap akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota. Meskipun anggaran terbatas, pihaknya memastikan bahwa pengawasan akan tetap dilanjutkan dengan efisiensi yang lebih tinggi.
“Pengawasan tetap berjalan seperti biasanya, meski mungkin sedikit lebih minimal untuk mengoptimalkan efisiensi,” tambahnya.
Tambahnya, pengawasan yang dilakukan BPOM lebih difokuskan pada produk pangan olahan tanpa izin edar (TIE), makanan kedaluwarsa, atau produk yang rusak, serta fasilitas distribusinya. Langkah ini bertujuan untuk mencegah peredaran produk yang tidak layak konsumsi.
“Kami rutin memeriksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan produk pangan, termasuk juga memantau jajanan takjil yang dijual pada sore hari untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya,” jelas Yogi.
Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan tingkat keamanan pangan di Bengkulu, melindungi masyarakat dari produk berbahaya, serta memastikan kualitas dan kelayakan produk pangan yang dijual di pasaran, selain juga mencegah penipuan terkait label dan kemasan. (Indah)
