Sebuah Ketulusan, Allah Balas Dengan Rezeki Yang Tiada Tara

More articles

Dalam menjalani hidup atau sebuah pekerjaan semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat. Satu- satunya dengan adanya sifat tulus dan ikhlas.

Ketulusan sejatinya, setiap perbuatan yang kita lakukan tidak pernah mengharapkan balasan atau imbalan. Ketulusan tersebut muncul dari dalam lubuk hati yang paling dalam, tanpa adanya paksaan. Seperti sebuah kisah yang tidak terlalu dalam namun mengetuk relung hati terdalam.

Jadi, singkat cerita, Hampir tiap hari saya mendampingi bapak Juli Anwar, Ketika itu beliau bisa dibilang rajanya Kavling di Lubukbasung. Kemudian saya bergabung dengan perusahaan Yumira tersebut pada tahun 2013 akhir,

Mungkin ada yang melihat saya seperti robot karena tidak pernah lelah, kadang-kadang juga dikatakan tangan kanannya bapak Juli Anwar, karena waktu itu apapun yang disuruh di kerjakan, bahkan ada yang bilang saya ajudan beliau, yang pasti apapun kata orang dan memberi julukan tidak membuat saya patah semangat sedikitpun.

Lebih lanjut, di perusahaan Yumira tersebut seingat saya ada 25 orang pekerja, saya yakin tidak semuanya yang senang melihat bapak Juli Anwar atau panggilan se hari-hari beliau pak Yun dekat dan tidak pernah marah kepada saya. Hal tersebut bukan tanpa alasan, bisa jadi karena saya tipe orang yang patuh dan jujur jadi pimpinan merasa senang. Mula-mula saya bergabung saat itu karena sedang mendapat ujian dari Allah yaitu toko yang saya bangun Bangkrut. Sementara kehidupan tetap berjalan, jadi untuk menutupi kebutuhan hidup apa yang dapat saya kerjakan yang penting halal dikerjakan dengan serius. Tak pernah ada kata lelah bagi saya, walaupun keringat telah bercampur dengan air mata.

Baca Juga :  PBM Telah Berjalan, Komisi IV DPRD Agam Kunjungi SDN 06 Lasi Mudo Candung

Waktu bekerja di Yumira saya masuk pagi, setelah apel dari kantor tempat saya bekerja, saya bekerja dilokasi pak Juli Anwar sampai siang, kembali ke Kantor jam 14.00 wib, kemudian datang lagi ke lokasi kavling, malam bekerja dirumah atau di kantor Yumira sebagai tenaga Administrasi dan siangnya di lapangan, itu sampai tahun 2015 akhir.

Setiap ada transaksi saya selalu dibawa, di lapangan ditugaskan sebagai mandor untuk melihatkan anggota bekerja dan saya dilarang untuk ikut jadi kuli kasar , tapi semua yang bisa dikerjakan sampai ikut menggali untuk parit seperti tukang, dan bongkar tanah saya lakukan dengan penuh ketulusan dan ke ikhlasan.

Setiap shalat saya selalu berdoa mudah-mudahan perusahaan Yumira tetap berjaya dan semua anggota Yumira tetap Allah sehatkan dan dipenuhi dengan rezeki yang tiada hingga.

Baca Juga :  Pemko Komit dalam Pengembangan Sekolah Agama Islam

Singkat cerita, suatu hari bapak Juli Anwar memberi saya uang 13 juta, setelah urusan beliau selesai di Kota Padang dengan yang punya tanah, dan saya juga dikasih uang untuk pulang pergi Ke Jakarta untuk melihat anak, Ditambah untuk biaya hotel selama di Jakarta, Kemudian salah seorang anggota Yumira, “salut sama pak Ji yang tidak pernah menolak suruhan Juragan selama ini dan karena pak Ji rajin juragan sayang dan pak Ji dapat rezeki banyak dari karyawan yang lain”, celetuknya.

” Ya saya bekerja dengan tulus saja,beliau saya hormati karena atasan, apa yang beliau perintahkan tidak pernah saya tolak dan rupanya hari ini saya terima hasil yang tidak pernah ada dalam pikiran sebelumnya , apalagi sampai menerima uang sebanyak ini”, jawab saya.

Baca Juga :  Pemko Bukittinggi Raih Penghargaan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender Tahun 2023

Sekarang saya juga punya anggota tetap untuk bekerja di lokasi kavling atau rumah yang akan di jual. Mereka juga tidak pernah melakukan sesuatu hanya karena ada balasan. Apabila, apa yang kami kerjakan ada ada yang terjual saya akan memberikan haknya. Kadang kala karena kepatuhan mereka saya akan memberi lebih, kadang uang jasa itu diluar perkiraan mereka juga, hampir sama dengan yang saya rasakan dulu, membuat saya senang karena kepatuhannya, mereka juga tidak pernah menolak dan membantah.

Jadi, Inilah buah dari ketulusan dan keikhlasan yang saya dilakukan. Meski tak pernah mengharap balasan atau imbalan atas semua yang telah dilakukan. Allah maha tahu, dan maha kaya. Ketulusan yang dimunculkan pada hati telah dibalas dengan rezki yang tak disangka-sangka. Alhamdulillah. Jadi, saat kita meraih cinta Allah. Kita akan mendapatkan cinta alam dan seisinya. Dan jadikan setiap tingkah dan perbuatan kita untuk menarik cintanya Allah. Insyaallah.

Penulis: Hasneril,SE

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest