Mengelola Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Masyarakat

More articles

Bengkulu, investigasi.news – Media sosial telah merevolusi cara masyarakat berinteraksi dan berkomunikasi, seperti pada era digital saat ini, platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi sarana utama bagi individu untuk berbagi informasi, berpendapat, dan terhubung dengan orang lain.

Media sosial telah mengubah cara orang berinteraksi, memfasilitasi komunikasi yang lebih cepat dan luas daripada sebelumnya, dengan jutaan pengguna aktif, media sosial memiliki potensi besar untuk mempengaruhi perilaku masyarakat, baik dalam konteks positif maupun negatif. (Smith, 2021)

Namun, pengaruh media sosial tidak selalu memberikan manfaat, fenomena penyebaran berita palsu, cyberbullying, dan ketergantungan pada platform ini telah mengkhawatirkan banyak pihak. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan isolasi sosial dan menurunnya kesehatan mental. (Jones 2022)

Media sosial memungkinkan penyebaran informasi secara real-time, yang sangat bermanfaat dalam situasi darurat” (Kumar, 2023). Namun, kemudahan ini juga membawa risiko, seperti penyebaran informasi yang salah.

Selain itu, media sosial juga mempengaruhi cara orang berinteraksi. Banyak individu lebih memilih berkomunikasi secara online daripada bertemu langsung. Hal ini dapat memperpendek hubungan sosial yang dalam.

Di sisi lain, media sosial sering kali menjadi sarana untuk penyebaran berbagai perilaku negatif, seperti bullying dan hate speech. Sebuah studi oleh Green (2023) menemukan bahwa 70% remaja mengaku pernah mengalami atau menyaksikan bullying di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa pengelolaan yang baik, media sosial dapat menjadi platform yang berbahaya.

Sehingga, Masyarakat harus didorong untuk memiliki literasi digital yang baik agar dapat memanfaatkan media sosial secara positif, seperti digunakan untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat dan melawan konten negatif.

Guru, orang tua, dan tokoh masyarakat pun perlu memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial secara bijak. Peran guru dalam interaksi dengan siswa membantu mengarahkan mereka pada penggunaan media sosial yang lebih produktif (Sabarin & Djunaidi, 2019).

Begitupun dengan pengawasan orang tua terhadap penggunaan media sosial di kalangan remaja sangat penting untuk mencegah perilaku negatif yang ditimbulkan.

Selain itu, interaksi sosial yang sehat harus dipromosikan. Media sosial dapat mengurangi interaksi tatap muka, yang penting untuk membangun hubungan sosial yang kuat. Menurut Rahman (2022), “terlalu banyak mengandalkan media sosial dapat mengakibatkan penurunan keterampilan komunikasi langsung.” Oleh karena itu, penting untuk mendorong masyarakat agar tetap menjalani interaksi sosial secara langsung.

Kemudian, perlunya regulasi dan kebijakan yang tepat. Pemerintah dan platform media sosial harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, karena regulasi yang ketat terhadap konten berbahaya dapat membantu mengurangi penyebaran informasi negatif dan meningkatkan pengalaman pengguna. (Setiawan, 2023).

Sehingga dengan adanya langkah-langkah ini,harapanya dampak negatif media sosial dapat diminimalkan, serta dengan adanya pendekatan yang tepat, masyarakat dapat memanfaatkan media sosial secara optimal. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih positif dan mendukung perkembangan sosial yang konstruktif.

PENULIS : INDAH ELI SANDI, MAHASISWA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BENGKULU

Baca Juga :  SMP N 6 Sawahlunto Buka Pendaftaran Untuk Murid Baru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest