Bengkulu, investigasi.news – Media sosial sudah jadi bagian hidup kita sehari-hari. Dari anak-anak sampai orang tua, semua bisa mengakses. Seru memang, ketika semua informasi bisa di dapat dengan mudah, murah dan cepat dan juga bisa bikin kita saling terhubung serta belajar banyak hal. Tapi, kalau media sosial bebas diakses tanpa aturan yang jelas, ada risiko besar yang mengintai, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Akses yang Mudah, Masalah yang Muncul
Saat ini, siapa saja bisa bikin akun media sosial dengan gampang. Cukup isi data, klik beberapa kali, selesai! Tapi masalahnya, tidak ada aturan ketat untuk membatasi siapa yang boleh menggunakannya. Anak kecil pun bisa dengan mudah punya akun dan melihat berbagai macam konten, termasuk yang tidak sesuai umur mereka.
Media sosial memang punya sisi positif. Anak-anak bisa belajar hal baru, mencari ide kreatif, atau sekadar hiburan. Tapi, tanpa pengawasan, mereka juga bisa terkena dampak buruk seperti cyberbullying, bertemu orang jahat, atau melihat konten negatif seperti kekerasan atau pornografi dan yang paling buruk lagi adalah jika apa yang mereka lihat di media sosial mereka tiru tanpa tau resiko nya.
Dampaknya pada Anak dan Remaja
Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak negatif media sosial. Banyak dari mereka jadi kecanduan karena algoritma media sosial dirancang untuk terus menarik perhatian. Akibatnya, waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk scroll daripada belajar, bermain, atau mengobrol dengan keluarga.
Selain itu, tanpa aturan jelas, mereka bisa terpapar berita palsu, video kekerasan, atau hal-hal yang memengaruhi cara berpikir mereka. Jika dibiarkan, ini bisa membentuk pola pikir yang salah dan membahayakan masa depan mereka.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
Ketika anak-anak terpapar hal negatif di media sosial, siapa yang bertanggung jawab? Apakah ini sepenuhnya tugas orang tua? Atau pemerintah dan perusahaan teknologi juga punya peran?
Orang tua memang harus mengawasi anak-anak mereka, tapi mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Platform media sosial dan pemerintah perlu ikut ambil bagian. Beberapa negara sudah mulai membuat aturan untuk melindungi anak-anak, tapi pelaksanaannya masih belum maksimal. Semua harus bersinergi demi melindungi masa depan anak bangsa.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk membuat media sosial jadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua umur, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Verifikasi Usia yang Ketat
Media sosial perlu memastikan pengguna benar-benar cukup umur, misalnya dengan verifikasi identitas atau teknologi canggih lainnya.
2. Fitur Pengawasan Untuk Orang Tua
Platform harus menyediakan fitur yang memudahkan orang tua mengawasi, seperti membatasi waktu penggunaan atau memblokir konten tertentu.
3. Edukasi Tentang Media Sosial
Anak-anak harus diajarkan cara menggunakan media sosial dengan bijak. Misalnya, bagaimana mengenali berita palsu atau menghindari orang asing yang mencurigakan.
4. Aturan Pemerintah yang Jelas
Pemerintah harus membuat dan menerapkan aturan yang tegas. Platform yang tidak melindungi pengguna muda harus dikenai sanksi.
Media sosial itu memang menyenangkan dan bermanfaat, tapi kalau digunakan tanpa aturan, bisa membawa bahaya, terutama untuk anak-anak. Semua pihak- orang tua, pemerintah, dan perusahaan teknologi – perlu bekerja sama agar media sosial jadi tempat yang aman dan positif untuk semua.
Dengan aturan dan pengawasan yang tepat, media sosial tidak hanya jadi alat hiburan, tapi juga sarana belajar dan berkreasi yang aman untuk siapa saja.
Penulis : Ando Ramadika, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Bengkulu
