Bengkulu, investigasi. news – Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying di kalangan remaja, Generasi Anti Kekerasan (GAK) Yogyakarta mengadakan kegiatan edukasi anti-bullying di MAN 2 Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan Prasetio Luktianto, Duta Generasi Berencana Kota Bengkulu 2022, sebagai narasumber utama.
Acara ini membahas berbagai bentuk bullying yang sering terjadi di sekolah, baik secara fisik, verbal, maupun sosial. Tio juga mengungkapkan dampak psikologis yang dialami oleh korban bullying, seperti perasaan terisolasi, depresi, dan kecemasan berlebihan.
Selain itu, Tio juga mendorong siswa untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
“Bullying adalah tanggung jawab kita semua, kita harus menciptakan sekolah yang aman bagi semua, setiap tindakan bullying harus segera ditindaklanjuti. Ayo bersama-sama hindari bullying,” tegas Tio kepada siswa-siswi MAN 2 Yogyakarta.
Ketua Generasi Anti Kekerasan Yogyakarta, Astrimia, menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah kekerasan dan memperkuat gerakan anti-bullying di kalangan remaja.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bullying, diharapkan sekolah-sekolah dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, Generasi Anti Kekerasan berharap bisa memberikan dampak positif yang lebih luas, serta mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama dan membangun lingkungan yang bebas dari kekerasan. (Indah)