Bengkulu ,Investigasi.News– Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, mendesak perusahaan perkebunan dan pertambangan di Provinsi Bengkulu untuk segera membayar atau mencicil kewajiban Pajak Air Tanah (PAT). Desakan ini disampaikan saat Rapat Koordinasi antara Wagub Mian dengan para pelaku usaha di sektor perkebunan dan pertambangan se-Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Oktober 2025.
“Kita telah membahas piutang daerah yang wajib dibayarkan oleh perusahaan perkebunan dan pertambangan, yaitu Pajak Air Tanah. Kami telah mengimbau perusahaan-perusahaan yang terlambat atau belum membayar untuk segera menunaikan kewajibannya,” tegas Mian.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan realisasi PAT dari sektor perkebunan mencapai Rp20 miliar pada tahun ini. Namun, hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp10 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bengkulu, Hadianto, menyatakan optimisme bahwa target tersebut dapat tercapai hingga akhir tahun. “Nilai pajak dari masing-masing perusahaan perkebunan dan pertambangan sudah kami sampaikan. Dalam dua hingga tiga hari ke depan, kami akan mengirimkan surat resmi untuk meminta mereka segera menyelesaikan tagihan tersebut,” jelas Hadianto.
Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mengharapkan komitmen dan kepatuhan dari seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah ini terhadap kewajiban pajak mereka. Pembayaran pajak ini merupakan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.
Dengan adanya penerimaan pajak yang optimal, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan dapat melaksanakan berbagai program pembangunan yang telah direncanakan, termasuk peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor strategis lainnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan mendukung upaya peningkatan penerimaan pajak daerah. Dengan partisipasi aktif dari seluruh pihak, diharapkan pembangunan di Provinsi Bengkulu dapat berjalan lebih cepat dan merata.
—
