TPID Bengkulu Gelar Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Ramadan

More articles

Bengkulu, investigasi.news – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu kembali mengambil langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar pasar murah, yang menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau dibanding harga pasar.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, pada Selasa pagi (18/02/2025) di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu. Masyarakat pun antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih ringan.

Pasar murah ini menghadirkan sejumlah komoditas dengan harga lebih rendah dari pasar tradisional. Bawang merah, yang biasanya dijual Rp 45 ribu per kilogram, kini bisa didapatkan seharga Rp 30 ribu per kilogram. Begitu pula dengan daging ayam potong yang harganya turun dari Rp 28 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Harapkan Jadi Solusi, Bank Sampah se-Kota Bengkulu Segera Hadir

Komoditas lain yang paling diminati adalah cabai merah. Jika di pasar tradisional harganya mencapai Rp 40 ribu per kilogram, maka di pasar murah ini cukup Rp 30 ribu per kilogram. Selain itu, minyak goreng juga mengalami penyesuaian harga dengan selisih Rp 500 hingga Rp 2.000 per kemasan, tergantung mereknya.

Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menekankan bahwa program pasar murah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi. Saat ini, inflasi di Bengkulu tercatat masih di atas rata-rata nasional, yakni 1,33% year on year (YoY).

“Tantangan dalam mengendalikan inflasi masih cukup besar. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga, terutama di tengah proses pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemprov Bengkulu Cari Solusi Tenaga Non ASN yang Tak Terdaftar di BKN

Sektor makanan, minuman, tembakau, pakaian dan alas kaki, serta energi menjadi penyumbang utama inflasi di Bengkulu. Oleh sebab itu, inisiatif seperti pasar murah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan harga pada masyarakat.

Sebagai Ketua TPID Bengkulu, Rosjonsyah juga menekankan pentingnya memprioritaskan produk lokal unggulan dalam kegiatan ini. Program serupa akan digelar secara merata di seluruh kabupaten/kota di Bengkulu untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

Sejak dibuka, pasar murah ini langsung diserbu masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga. Yuni, salah seorang warga, mengaku mengetahui adanya pasar murah dari temannya dan langsung datang untuk berbelanja.

”Saya datang kesini diberi tahu teman, katanya ada pasar murah, jadi saya ke sini lihat-lihat harga ternyata memang lebih murah dibanding pasar biasa. Saya tadi beli bawang merah, cabai, ayam, sekarang mau cari minyak goreng dan beras,” kata Yuni.

Baca Juga :  Evaluasi Kinerja Tenaga Honorer Pemprov Bengkulu Belum Tuntas Hingga Akhir Januari 2025

Pasar murah ini terselenggara berkat kerja sama berbagai instansi, termasuk Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Perum Bulog, serta Satgas Pangan. Selain itu, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Polres Kota Bengkulu, serta Satpol PP Provinsi Bengkulu turut berperan dalam kelancaran kegiatan ini.

Dengan adanya program ini, TPID Bengkulu optimistis bahwa upaya stabilisasi harga dapat lebih efektif, sekaligus membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. (Ann)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest