Bengkulu, investigasi.newa – Upaya percepatan penanganan stunting dan gizi buruk di Provinsi Bengkulu semakin diperkuat dengan berbagai program strategis. Sebanyak 10.350 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) menjadi sasaran utama dalam langkah intervensi yang dilakukan pemerintah daerah bersama berbagai pihak.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menekan angka stunting di 10 kabupaten/kota yang telah terdata. Salah satu inisiatif utama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Sesuai arahan gubernur, penanganan stunting ini harus kita gaspol, kita tancap gas. Juga kita sinergi dengan perwakilan BKKBN Bengkulu. Juga berkolaborasi dengan pemda, akademisi, dan masyarakat,” ujar Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, saat audiensi bersama Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari, di Ruang Kerja Wakil Gubernur Bengkulu, Rabu (05/03/2025).
Mian mengatkan, bahwa percepatan penurunan angka stunting membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya validasi data yang akurat agar program ini tepat sasaran.
Guna memastikan efektivitas program, dalam dua minggu ke depan, pemerintah akan mempercepat proses pendataan KRS. Data yang dikumpulkan mencakup anak usia dini yang belum bersekolah di PAUD, balita di bawah dua tahun (Baduta), serta ibu hamil dan menyusui.
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari menyebutkan, dari data yang dicakup BKKBN Provinsi Bengkulu, diketahui bahwa 6.500 keluarga miskin masuk dalam kategori berisiko stunting, sementara jumlah total KRS dengan anak stunting mencapai 10.350 keluarga.
Untuk mengatasi persoalan ini, program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) akan diperkuat sebagai bentuk intervensi sosial.
“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan data yang akurat agar program tepat sasaran. Target kami adalah 10.350 KRS yang akan segera ditindaklanjuti di lapangan,” jelas Zamhari.
Ditambahkannya, selain program intervensi pangan bergizi, Pemprov Bengkulu juga menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan edukasi gizi dan pola asuh sehat bagi masyarakat.
“Diharapkan, upaya ini dapat menciptakan generasi Bengkulu yang lebih sehat dan bebas dari stunting di masa depan,” pungkasnya. (Ann)