Bengkulu, investigasi.news – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kaur akan memulai pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Kabupaten Kaur pada tahun 2025. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan sektor perikanan serta memberikan fasilitas yang lebih baik bagi para nelayan.
Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi menyebutkan, pembangunan PPN di Kabupaten Kaur mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 dari pemerintah pusat.
“Untuk tahun 2025 ini kita mendapatkan DAK untuk pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara di Pasar Lama Kabupaten Kaur dan kelanjutan pelabuhan di Kabupaten Seluma,” ujarnya, Selasa (04/02/2025).
Ia menjelaskan, untuk lahan pembangunan PPN di Kabupaten Kaur telah dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kaur seluas 10 hektar. Dari total tersebut, 5 hektar yang menjadi kawasan inti pembangunan telah dibersihkan, termasuk rumah-rumah warga yang sebelumnya berada di atas lahan milik pemerintah.
“Di tahun ini kita sudah lakukan clean dan clear untuk lahan. Ada 33 rumah di kawasan pembangunan yang sudah kita tertibkan. Mereka ini memang berada di lahan pemerintah di kawasan Pasar Lama Kabupaten Kaur,” kata Syafriandi.
Pembangunan tahap pertama akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 38 miliar, yang digunakan untuk membangun breakwater, kolam pelabuhan bagi nelayan tradisional, serta dermaga sandar kapal.
“InsyaAllah kalau tidak ada halangan untuk pembangunan kita mulai lakukan di bulan Maret,” tambah Syafriandi.
PPN di Kabupaten Kaur menjadi proyek pembangunan kedua setelah sebelumnya Pemprov Bengkulu melaksanakan pembangunan PPN di Pasar Seluma, Kabupaten Seluma. Di lokasi tersebut, tahun ini dialokasikan dana tambahan sebesar Rp 3 miliar untuk mencegah abrasi yang mengancam lahan masyarakat sekitar pelabuhan.
“Rp 3 miliar itu untuk mengatasi agar lahan masyarakat tidak abrasi,” ucapnya.
Pembangunan PPN ini diharapkan dapat mengoptimalkan sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di pesisir Bengkulu. Dengan adanya fasilitas ini, nelayan tradisional maupun modern diharapkan dapat menjalankan aktivitasnya. (Annisa)
