Bengkulu, investigasi.news – Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Bengkulu menunjukkan perkembangan positif. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, jumlah kasus yang tersisa kini hanya 168 ekor ternak yang masih terinfeksi, menurun drastis dari 308 kasus yang tercatat pada Januari lalu.
“Untuk kasus PMK di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu hingga saat ini perkembangannya tidak terlalu aktif lagi. Terakhir, kita masih punya sekitar 168 ekor ternak yang terdata (terjangkit PMK),” ujar Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, Kamis (13/02/2024).
Sejauh ini, sebagian besar hewan ternak yang sempat terinfeksi telah dinyatakan sembuh. Namun, terdapat empat ekor ternak yang mati dan dua ekor lainnya harus dipotong. Sisanya masih dalam tahap penyembuhan melalui berbagai metode pengobatan yang terus diupayakan oleh pemerintah dan peternak setempat.
“Sebagian besar ternak sudah pada sembuh dan saat ini proses penyembuhan terus berlanjut,” tambah Syarkawi.
Dengan populasi ternak di Bengkulu yang mencapai sekitar 144.939 ekor sapi dan 30.283 ekor kerbau, Disnakeswan terus berupaya mencegah penyebaran PMK lebih luas. Salah satu langkah yang diambil adalah pengusulan pengadaan vaksin sebanyak 61.757 dosis ke pemerintah pusat. Selain itu, berbagai tindakan pencegahan juga dilakukan, termasuk sosialisasi kepada peternak dan pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan ternak.
“Untuk vaksin dari usulan kita sudah mendapatkan 1.000 dosis untuk tahap pertama dan itu sudah kita distribusikan di pertengahan Januari kemarin,” jelas Syarkawi.
Tidak hanya itu, Bengkulu juga mendapat tambahan 9.000 dosis vaksin yang akan segera disebarkan ke beberapa kabupaten. Dengan adanya dukungan vaksin yang memadai, Syarkawi berharap penanganan PMK di Bengkulu bisa lebih optimal dan kasus yang tersisa dapat segera tertangani.
“Kita juga mendapatkan tambahan 9.000 dosis dan akan kita sebarkan di beberapa daerah kabupaten,” pungkasnya. (Ann)