Bengkulu, investigasi.news – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menegaskan komitmennya dalam mengutamakan kesejahteraan masyarakat dengan tidak mengalokasikan anggaran untuk euforia pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2025-2030, Helmi Hasan dan Mian. Pelantikan yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 20 Februari 2025 ini tetap akan berjalan khidmat tanpa perayaan berlebihan.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Haryadi, menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil koordinasi dengan Gubernur Helmi Hasan. Pemprov mengimbau seluruh OPD, ASN, dan pihak terkait untuk tidak memasang baliho maupun papan ucapan selamat atas pelantikan.
“Saya mohon maaf karena sebelumnya telah mengimbau kepada OPD untuk membuat karangan bunga dan baliho. Namun, setelah berkoordinasi dengan Bapak Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, beliau menegaskan bahwa lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk membantu rakyat,” ujar Haryadi dalam Jumpa Pers di Media Center Pemprov Bengkulu, Selasa (18/2).
Keputusan ini juga mempertimbangkan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan secara nasional. Menurut Haryadi, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya refocusing anggaran untuk kepentingan masyarakat.
“Kebijakan ini juga sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran nasional. Fokus utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Pemprov Bengkulu telah menyiapkan agenda resmi pasca pelantikan. Pada 21 Februari 2025, akan digelar Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu di Bengkulu.
“Setelah pelantikan di Jakarta, serah terima jabatan akan dilaksanakan di Bengkulu dengan dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu Mian. Sementara itu, Gubernur Helmi Hasan masih akan melanjutkan agenda bersama Presiden dan kepala daerah lainnya yang telah dilantik di Lembah Tidar, Magelang,” pungkasnya. (Ann)