Pati, Investigasi.news – Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (FORKOMAS) melakukan audiensi dengan Kapolresta Pati, Jumat (18/10/2024), menuntut percepatan penanganan kasus pembunuhan Damas Adi Prasetya. Damas, seorang yatim piatu, menjadi korban penganiayaan saat acara meronan di Sukolilo yang berakhir dengan kematiannya. Sudah lebih dari sebulan berlalu, namun Polresta Pati belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, yang memicu keresahan di kalangan masyarakat.
Dalam pertemuan dengan Kapolresta Pati Kombes Andhika Bayu Adhittama, S.I.K., M.H., FORKOMAS yang didampingi oleh kuasa hukum Dian Puspitasari, SH dan rekan, mendesak kepolisian untuk segera menangkap pelaku. Kejadian tragis ini memunculkan rasa ketidakpuasan di masyarakat Sukolilo, yang merasa bahwa proses penyidikan berjalan lamban.
Sella, kakak korban, dan Kartini, bibi korban, tak kuasa menahan emosi. Keduanya menangis dan bersujud di hadapan Kapolresta, memohon agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Kuasa hukum korban, Dian Puspitasari, SH, menyoroti lambannya penanganan kasus ini, mengingat insiden tersebut terjadi di tengah keramaian saat acara meronan, yang seharusnya memudahkan pengungkapan pelaku.
“Kami bersama keluarga korban dan FORKOMAS datang ke sini untuk menanyakan perkembangan kasus ini. Harapan kami, Polresta Pati dapat segera menangkap para pelaku dan memberikan kejelasan hukum agar kasus ini tidak berlarut-larut,” ungkap Dian Puspitasari kepada media.
Kapolresta Pati, Kombes Andhika Bayu Adhittama, merespons keluhan tersebut dengan menyatakan bahwa jajarannya sudah bekerja keras untuk menangkap pelaku. Ia menyebutkan bahwa beberapa anggotanya yang bertugas memburu pelaku bahkan tidak berani pulang karena belum berhasil mengungkap kasus ini.
“Kami mohon agar tidak saling menyalahkan. Tim kami sudah diterjunkan dan mereka terus berupaya menangkap pelaku. Anggota yang bertugas juga belum berani pulang sampai kasus ini tuntas,” jelas Kombes Andhika.
Apriyanto, Sekjen FORKOMAS, menyatakan keresahan warga Sukolilo atas belum tertangkapnya pelaku. “Kami tidak melakukan demo, tapi audiensi untuk menanyakan kendala yang dihadapi kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini. Sudah satu bulan, tapi belum ada kejelasan,” ungkapnya.
Forkomas dan warga Sukolilo berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga pelaku tertangkap. “Ke depan, kami akan terus memantau. Mengingat kejadiannya di tengah keramaian, kami berharap pelaku segera tertangkap,” tegas Apriyanto.
Pihak keluarga korban juga berharap agar kasus ini segera diselesaikan. Susilo, salah satu kerabat Damas Adi Prasetya, mengatakan bahwa Damas adalah tulang punggung keluarganya, meninggalkan seorang anak yang masih berusia tiga tahun. “Kami hanya berharap pelaku segera ditangkap, jangan sampai kasus ini berlarut-larut,” katanya.
Kapolresta Pati berjanji akan mempercepat proses penyelidikan dan penangkapan pelaku, dengan memberikan tenggat waktu 3-4 pekan. Dian Puspitasari menegaskan bahwa masyarakat akan menagih janji tersebut jika kasus ini tidak segera diselesaikan.
“Kami menunggu komitmen dari Kapolresta. Jika janji itu dilanggar, maka masyarakat pasti akan menuntut kepastian,” tegas Dian.
Arif