Agam, Investigasi.news – Kesiapan membara! Pemkab Banyuwangi menggelar panggung kesehatan megah dengan melibatkan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk memastikan kesejahteraan selama libur Lebaran. Ribuan pahlawan kesehatan ini siaga di pos-pos pelayanan kesehatan (posyankes), meramaikan jalur mudik, dan destinasi pariwisata, serta menjaga tiupan semangat di beberapa puskesmas dan rumah sakit yang tetap beroperasi 24 jam.
“Ini adalah langkah besar untuk menjamin kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik serta wisatawan selama momen liburan Lebaran. Namun, kami juga mengimbau agar para pemudik tetap waspada terhadap kesehatan mereka. Jaga kondisi fisik dan mental, istirahatlah jika lelah,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan semangat, Rabu (3/4/2024).
Total ada 10 posyankes, 45 puskesmas, 13 rumah sakit, dan 62 klinik yang siaga selama libur Lebaran di Banyuwangi. Mereka siap melayani setiap hari mulai 4 hingga 16 April.
Amir Hidayat, Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, menyatakan bahwa 8 dari 10 pos kesehatan bergabung dengan Pos Pengamanan Mudik (pospam) kepolisian, menempati posisi strategis sepanjang jalur arteri dari Wongsorejo hingga Kalibaru. Layanan ini akan beroperasi non-stop selama 24 jam dengan tim medis yang siap dalam setiap shift.
“Semua fasilitas kesehatan ini dilengkapi dengan tim dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medis berkualitas dari rumah sakit dan klinik di Banyuwangi berjaga-jaga dalam shift 24 jam. Layanan di pos kesehatan ini gratis,” jelas Amir.
Pos kesehatan ini dirancang untuk menangani segala jenis keadaan darurat dan memberikan layanan kesehatan sederhana, mulai dari mabuk perjalanan hingga stabilisasi pasien sebelum rujukan ke rumah sakit.
Di samping itu, 28 puskesmas juga siap memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat selama libur Lebaran, dengan 18 puskesmas rawat inap yang buka 24 jam dan 10 puskesmas rawat jalan siaga dengan jam operasional pukul 08.00-13.00.
“Setiap kecamatan dilengkapi dengan satu puskesmas yang siaga, sehingga kejadian darurat bisa ditangani dengan cepat di puskesmas untuk mengurangi penumpukan di UGD rumah sakit,” tambah Amir dengan penuh semangat.
Guh