Sawahlunto, Investigasi.news – Sosialisasi rencana proyek normalisasi Batang Lunto Kota Sawahlunto kembali menuai sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota itu. Sorotan itu dikarenakan belum maksimalnya sosialisasi terhadap masyarakat terdampak.
Juru bicara Fraksi Gerakan Restorasi Keadilan Indonesia Raya Lazuardi pada rapat paripurna DPRD Kota Sawahlunto, Jumat (9/9/2022) menyatakan terkait kegiatan revitalisasi batang lunto fraksinya mempertanyakan tentang aset yang akan dihilangkan.
Dan pada rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dan wakil Wali Kota Zohirin Sayuti itu fraksi yang tergabung anggota dewan NasDem, PKS dan Gerindra ini menyorot kenapa sampai saat ini belum juga dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak seperti para pedagang, pemilik toko dan masyarakat sekitar.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Fraksi PKPI DPRD Kota Sawahlunto Masrisal menyatakan dalam beberapa kesempatan silaturahmi dengan masyarakat khususnya yang tinggal dipusat kota Sawahlunto, fraksinya menerima kenyataan di lapangan masih banyak masyarakat tersebut yang belum menerima sosialisasi.
Masrisal mempertanyakan sudah sampai dimana progress tahapan Nomalisasi batang Lunto dan bagaimana tanggapan masyarakat khususnya yang berdampak langsung dalam kegiatan Normalisasi Batang Lunto dimaksud.
Sebelumnya DPRD Kota Sawahlunto meminta Pemerintah Kota mensosialisasikan ke Masyarakat terdampak proyek normalisasi batang lunto yang direncanakan akan dilakukan tahun 2023 mendatang.
Hal ini mencuat pada rapat dengar pendapat DPRD Kota Sawahlunto yang dipimpin Ketua Komisi I Dasrial Ery, Wakil Ketua Iwan Kurniawan yang dihadiri Setdako Sawahlunto Ambun Kadri, Senin (20/6/2022)
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Sawahlunto Ronald Kardinal menyatakan keterbukaan informasi serta sosialisasi yang tepat harus dilakukan terkait rencana pekerjaan normalisasi Batang Lunto yang akan dilakukan pemerintah daerah
“ ada informasi yang menyatakan pemko Sawahlunto telah mensosialisasikan rencana proyek ini dan disetujui masyarakat, bahkan masyarakat penghuni Pasar Bagonjong yang ada ditepian batang Lunto pun setuju akan direlokasikan“, ungkap Ronald
Tapi kenyataan lain, sebut Ronald mereka menyatakan belum ada sosialisasi kepada masyarakat tersebut, bahkan sebagian besar mereka menolak direlokasi di los pasar ex Bank Nagari.
“ jadi mana informasi yang benar dan ini harus segera diselesaikan dengan baik agar masyarakat benar-benar mau menerima rencana pembangunan ini dan relokasinya pun dapat dilakukan dengan baik” harapnya.
Ketua Komisi I DPRD Kota Sawahlunto Dasrial Ery berharap apa yang menjadi masukan terkait sosialisasi rencana program pembangunan harus disosialisasikan kepada masyarakat agar sasaran yang diharapkan dapat tercapai
“ manfaatkan humas atau inforkom dan Radio Sawahlunto FM sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terhadap program serta kegiatan pemerintah daerah” pinta Dasrial Ery
Menanggapi saran dewan itu, Setdako Sawahlunto Ambun Kadri menyatakan melalui OPD terkait akan terus melakukan sosialisasi serta upaya agar pembangunan ini dapat terlaksana dengan baik
“ setiap rencana pembangunan tentu harus tersosialisasikan serta butuh dukungan semua pihak agar dapat terealisasikan dengan baik” harapnya.
Terkait proyek normamlisasi Batang Lunto itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang, melaksanakan Pertemuan Konsultansi Masyarakat (PKM) atas Kegiatan Survey Investigasi (SI) dan Détailed Design (DD) Pengendalian Banjir Batang Lunto Kota Sawahlunto, yang dilaksanakan oleh PT. Bina Buana Raya sebagai Konsultan Teknik, di Balaikota Senin, 12 April 2021 lalu.
Berdasarkan Kontrak Nomor: HK.02.03/bwss5/Satker-PP/02/2021 tanggal 10 Februari 2021, Lokasi Batasan Daerah yang diukur di Batang Lunto adalah Desa Lunto Barat, Lunto Timur, Kubang Tengah, Pasar Kubang, Kubang Utara Sikabu, Kubang Sirakuk Selatan, Kubang Sirakuk Utara, Pasar, Aur Mulyo, Tanah Lapang dan Air Dingin. Sementara Lokasi Batasan Daerah yang diukur di Batang Sumpahan yakni Talago Gunung, Lubang Panjang dan Saringan. (T.Ab)