Solok Selatan, investigasi.News – Bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat, apapun yang menyangkut dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok Selatan, mulai dari tingkat Jorong sampai tingkat SKPD semuanya dikaitkan dengan nama dan golongan atau tim yang disebut tim Bupati.Â
Seperti pemilihan Jorong, Bamus Nagari sampai meletakkan PJ Wali Nagari. Kalau bukan tim atau bukan orang Golkar mereka tidak akan dipilih atau ditunjuk. Walaupun mereka punya kemampuan, tidak akan bisa di tunjuk atau diangkat. Begitu juga dengan penyaluran bansos.
Saat ini, di Solok Selatan, sedang heboh-hebohnya mengenai bantuan beras bansos atas keputusan yang diambil PJ Wali Nagari Sako Selatan. Karena nama yang tertera dalam daftar penerimaan bansos informasinya malah sebagian penerima tidak dibagikan.
Sadisnya, penyaluran bansos tersebut dikaitkan dengan masyarakat yang menandatangani surat Pernyataan sikap. Apalagi, memang sebagian besar masyarakat Jorong Alai Nagari Sako Selatan Kec. Sungai Pagu, Kab. Solok Selatan mengusulkan Saudari Rafika Adelia, S AK dalam penjaringan Wali Jorong Alai Periode 2023 – 2026 yang dilakukan pada hari minggu, 17 September 2023 di mesjid Nurul Yaqin Jorong Alai dan Lolo Kaciak.
Nah bagi masyarakat yang menyatakan sikap tidak diberikan bansos walaupun namanya tertera dari kementrian. Bansos tersebut tidak memakai anggaran desa malah pihak pejabat nagari berani untuk tidak menyalurkan bansos tersebut.
Untuk memastikan isu yang beredar media ini pada senin tanggal 2 Oktober 2023 melakukan investigasi ke Kantor Wali Nagari Sako Selatan. Namun Pj Wali, Sekna dan bagian Kesra tidak berada di kantor wali tersebut.
Sebelumnya masyarakat setempat heran dengan diberhentikannya salah seorang Staf Wali Nagari tersebut. Pemberhentian tanpa ada teguran pertama oleh PJ Wali Nagari Sako Selatan Sesniwati.
Staf yang biasa disapa Yola itu diberhentikan sepihak oleh Pj Wali Nagari Sako Selatan. Sebelumnya Yola diserang oleh sekelompok mak – mak di kantor wali nagari tersebut. Atas kejadian tersebut Yola buat pengaduan ke kantor Polres Solok Selatan. Karena tidak ada penyelesaian dari Pj Wali Sesniwati.
Laporan ke kantor Polres Solok Selatan juga tidak ada respon, Yola memilih pergi merantau karena sudah tidak nyaman tinggal di kampung sendiri.
“Kesewenang-wenangan Pj Wali Nagari di Solok Selatan seolah mendapat dukungan dari Bupati Solok Selatan H. Khairunas. Karena semua menyangkut pengangkatan harus melalui seleksi tim Bupati, begitulah rumor yang beredar di tengah-tengah masyarakat”, ucap sumber.
“Karena tidak ada keadilan yang didapatkan dari PJ Wali Nagari, orang tua dari salah seorang pemuda yang biasa di sapa On, anaknya ikut dalam penjaringan Wali Jorong di Nagari Pulakek kec, Sungai Pagu. On mengikat dirinya dengan rantai di tiang bendera depan kantor wali nagari Pulakek, ditengah terik matahari.
Kepada media ini, dia mengatakan alasannya kenapa melakukan hal tersebut. “sudah tidak ada keadilan dan kejujuran oleh penjabat nagari, semua dikaitkan dengan politik. Dan pekerjaan pegawai bisa diatur oleh tim sukses saja”, katanya. Yang anaknya awalnya terpilih bahkan sudah masuk kerja satu minggu. Karena bukan orangnya Golkar atau bukan orangnya bupati, pemuda tersebut diberhentikan”, kata On.
Begitu banyak masalah yang muncul di tengah – tengah masyarakat. Namun tidak ada yang berani tampil untuk melawan kezaliman oknum PJ Wali Nagari. Kecuali yang dilakukan saudara On di Nagari Pulakek Kec, Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.
“Keadilan itu pasti datang, kita tunggu hukuman apa yang akan didapat atas sikap pejabat yang tidak amanah”, teriaknya.
(deno)
