Ketersediaan Air Jadi Masalah Tak Berujung Di Sawahlunto

More articles

Sawahlunto, Investigasi.news – Masyarakat Sawahlunto menjerit karena tiadanya ketersediaan air. Masalah air di Kota Sawahlunto ini menjadi masalah yang selalu berulang, siapapun Pemimpinnya tetap belum bisa mengatasi ketersediaan air bersih bagi warga Sawahlunto. Padahal pada tahun 2022 lalu pihak PDAM Sawahlunto mendapatkan bantuan dari APBN senilai Rp. 27 miliar.

Difungsikan untuk pembelian 2 buah mesin Pompa dan pemasangan jalur pipa PDAM mulai dari daerah Kandi sampai Lobang Panjang, juga perbaikan jalur PDAM di Lunto. Dan seharusnya proyek tersebut sudah selesai diakhir Desember 2022. Tetapi pada kenyataannya sampai tahun baru 2023 masyarakat Sawahlunto masih saja mengeluhkan kelangkaan air bersih. Terutama bagi wilayah yang berada di Kecamatan Barangin dan Kecamatan Lembah Segar.

Menurut sebagian masyarakat, yang berada di dua Kecamatan tersebut, setelah ada bantuan ini malah ketersediaan air tidak memenuhi sesuai dengan harapan warga. Pasca perbaikan malah air PDAM hanya mengalir 1 kali 15 hari artinya dalam 1 bulan hanya mengalir 2 kali. Alfrimen warga Lobang Panjang mengatakan,” kami sangat kecewa dengan pelayanan pihak PDAM Sawahlunto terhadap warga, sudah banyak kaduan dan jeritan masyarakat karena tidak ada air. Untuk air wudhu dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari sangat susah. Sampai para warga harus pergi ke Sumpahan dimana di sana ada sumber air Lubuak Naga untuk mandi mencuci, serta pulang harus membawa satu jerigen 5 liter untuk kebutuhan rumah tangga dirumah. Ini namanya PDAM Sawahlunto sudah menyengsarakan warga, karena mobilitas warga hanya untuk memenuhi air bersih. Sehingga kegiatan yang lainnya menjadi terhalang,” ujarnya geram dengan kondisi yang dihadapinya.

Baca Juga :  Luak Kapau APD Berbenah, Wakili Solsel  Lomba HKG PKK Tingkat Provinsi Sumbar

Begitu juga dengan Afrizal warga Puncak Cemara Lobang Tembok, dia juga mengeluhkan pelayanan pihak PDAM Sawahlunto yang sangat acuh terhadap setiap pengaduan yang telah diajukan terkait ketersediaan air yang tidak hidup selama kurun waktu 8 hari sejak tahun baru 2023. “Sangat lucu padahal Puncak Cemara adalah objek wisata dan sangat diminati pengunjung namun air bersih untuk cebok dan keperluan wisatawan atau pengunjung tidak ada.

Apalagi warga puncak Cemara sampai harus membeli air mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan airnya. Setahu saya PDAM itukan instansi yang berwenang ditunjuk pemerintah merupakan BUMN untuk pengurusan air bagi konsumen atau masyarakat, kok malah mengabaikan kepentingan konsumen terhadap air bersih,” katanya.

Baca Juga :  Pekerja SPBU Labuah Lurus Kajai Laporkan Pemilik ke Disnaker

Sementara pihak PDAM Sawahlunto yang dihubungi via WhatsApp tidak memberikan klarifikasi terkait hal ini. Begitu juga dengan Walikota Sawahlunto dihubungi via WhatsApp belum juga menjawab pertanyaan media ini.

Eka Wahyu Ketua DPRD Sawahlunto saat dihubungi media ini memberikan penjelasan. Menurut ibuk Eka, “Saya mendatangi PDAM Sawahlunto pukul 14.00 wib ini untuk mencari jawaban terkait keluhan dan jeritan masyarakat. Saya sudah berkali-kali didatangi warga masyarakat langsung kerumah menanyakan perihal air yang tidak mengalir ke rumah mereka. Sudah banyak warga yang mengadu dan menjerit karena kwkurangan air bersih. Sebagai perwakilan masyarakat saya harus segera menanyakan apa kendala dari instansi PDAM ini.

Penjelasan Direktur PDAM Arif kepada saya, bahwa memang betul ada bantuan dari APBN untuk PDAM Sawahlunto sebesar Rp. 27 miliar, namun sampai saat ini 8 Januari 2023 belum diserahkan aset tersebut kepada pihak PDAM Sawahlunto. Untuk saat ini PDAM memakai aset lama, namun kondisi pompa di Rantih rusak sehingga pelayanan tidak maksimal. Saat ini PDAM sedang memperbaiki pompa tersebut, mudah-mudahan jam 00.00 wib nanti selesai, dan air mengalir,” kata Eka Wahyu.

Baca Juga :  Lubuk Basung Siap Sambut Pesta Demokrasi

Dia juga menghimbau warga untuk sementara ini agak bersabar, semoga kedepannya air akan mengalir lancar dan PDAM dapat memberikan pelayanan yang optimal. (87)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest