Semarang, bengkulu.investigasi.news – Tahun 2022 Jawa Tengah Inflasi 5,63 Persen, tertinggi dalam 8 tahun terakhir. Seperti halnya terjadi pada hampir setiap bulan desember, di tahun 2022 ini. Dari gabungan enam kota IHK di Jawa Tengah kembali mengalami Inflasi sebesar 0,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,34.
Dari enam kota tersebut seluruhnya terjadi inflasi. Inflasi tertinggi ada di Kota Tegal dengan 0,61 persen, diikuti Kota Cilacap sebesar 0,59 persen, Kota Purwokerto 0,49 persen, Kota Surakarta 0,46 persen, Kota Semarang sebesar 0,45 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kudus dengan 0,40 persen.
Pada kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,52 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang menghambat laju inflasi yang ditandai dengan penurunan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen. Untuk kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (stabil).
Pada sisi komoditas, penyebab utama inflasi Desember 2022 adalah kenaikan harga beras, telur ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng, dan daging ayam ras. Sedangkan penghambat utama inflasi bulan Desember adalah penurunan harga angkutan udara, bayam, jeruk, kangkung, dan kacang panjang.
Inflasi Tahunan Perekonomian global yang terguncang di tahun ini membuat tertahannya pertumbuhan ekonomi dan memberi tekanan pada inflasi. Di Amerika, Inggris, Jerman dan beberapa negara lain terjadi inflasi yang jauh lebih tinggi dibanding 2021.
Sementara di dalam negeri sendiri beberapa momen menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga beberapa komoditas. Dimulai bulan Januari dimana terjadi kelangkaan minyak goreng dan kebijakan penetapan satu harga. Bulan April terjadi kenaikan harga avtur yang mengakibatkan kenaikan tarif angkutan udara. Bulan Mei oleh permintaan barang yang cukup tinggi akibat puasa dan lebaran. Bulan Juni terjadi anomali cuaca yang mengakibatkan gagal panen terutama produk hortikultura seperti cabai. Dan terakhir bulan September dengan penyesuaian harga BBM.
Di Jawa Tengah, inflasi kalender selama tahun 2022 dan inflasi tahun ke tahun pada bulan Desember ini sebesar 5,63 persen. Jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 1,70 persen. Laju Inflasi ini merupakan yang tertinggi selama delapan tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut perkembangan harga-harga kebutuhan di Jawa Tengah relatif lebih stabil dimana hanya terjadi inflasi pada kisaran 1,56 persen hingga 3,71 persen.
Inflasi tahun 2022 utamanya dipicu oleh kenaikan harga BBM pada bulan September yang lalu. Dimana BBM ini memberi andil inflasi sebesar 1,49 persen, disusul beras 0,34 persen, rokok dan telur ayam masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,14 persen. (Petrus)
Sumber : Peneliti Ahli Madya BPS Propinsi Jawa Tengah.







