Dharmasraya, bengkulu.investigasi.news- Pemerintah Kabupaten Dharmasraya berhasil mendapatkan Dana Insentif Fiskal kategori Kinerja Penurunan Stunting sebesar Rp 5,577 miliar.
“Penanganan penurunan stunting ini harus bersama-sama kita kerjakan, ini merupakan tugas kita sebagai pemerintah maupun sebagai sesama manusia. Ini merupakan penyelamatan bibit generasi penerus kita,” ujar Bupati Sutan Riskan, Rabu (23/10/2024).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Dharmasraya dalam menekan angka prevalensi stunting dalam lima tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Dharmasraya.
Rapat yang digelar di Auditorium Kantor Bupati ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar dan jajaran Forkopimda Dharmasraya.
Dana insentif tersebut, kata Bupati, telah diserahkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin secara simbolis kepada Kepala Dinas Sosial Martin Effendi beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah saya sangat gembira mendengarnya, kami mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat apalagi dibarengi dengan dana insentif,” sebut Bupati Sutan Riska.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu mengatakan, keberhasilan menurunkan angka prevalensi stunting merupakan prestasi seluruh pemangku kepentingan pemerintah daerah, dan dengan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, hingga masyarakat. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berupaya lebih baik lagi,” ujar Bupati Sutan Riska.
Bupati mengapresiasi seluruh pihak atas dukungan dalam upaya mensukseskan program pemerintah pusat tersebut, sehingga mampu menekan angka prevalensi stunting yang pada tahun 2018 di atas 20 persen menjadi 9,3 persen pada tahun 2023.
Bupati menguraikan, berbagai intervensi telah dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi stunting sejak tahun 2018. Adapun intervensi tersebut yakni kampanye gemar memakan ikan melalui pemecahan rekor Muri penyajian menu sate ikan terbanyak.
“Keberhasilan ini, apalagi dibarengi dengan reward insentif yang miliaran, tidak hanya menjadi kebanggaan, tapi juga suatu berkah dan anugerah bagi kita di tengah-tengah kebutuhan anggaran pembangunan yang kian meningkat,” ujarnya.
Sutan Riska juga menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Beliau mengingatkan kembali kepada para wali nagari tentang pentingnya menerapkan Permendes Nomor 7 Tahun 2023 yang mengamanatkan agar dana desa dialokasikan untuk pencegahan dan penurunan stunting.
“Kita harus fokus pada pencegahan stunting sejak dini. Dengan memberikan perhatian khusus pada gizi ibu hamil, bayi, dan balita, serta meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, kita dapat mencegah lahirnya generasi penerus yang stunting,” tegas Sutan Riska.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Dharmasraya. Menurutnya, penurunan angka stunting di Dharmasraya merupakan hasil sinergi yang baik antara berbagai pihak.
“Dharmasraya telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya penurunan stunting. Kami berharap keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” ucapnya.
Dalam rakor tersebut, Bupati juga memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting, seperti wali nagari, Puskesmas, bapak/ibu asuh anak stunting, klinik swasta dan tim pendamping keluarga.(*)