Bengkulu, investigasi.newa – Setelah resmi menerima pengelolaan kawasan wisata Pantai Panjang dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mulai menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik destinasi tersebut.
Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengatakan bahwa salah satu fokus utama dalam pengelolaan Pantai Panjang adalah penerangan. Sebab, kondisi pantai yang gelap pada malam hari menjadi perhatian utama yang harus segera diatasi.
“Langkah pertama begitu telah diserahkan Pantai Panjang itu, kita akan membuat penerangannya normal. Karena sekarang kan gelap gulita kalau malam hari. Itu salah satu yang penting, yakni penerangannya dulu,” kata Dedy, Sabtu (21/03/2025).
Dedy menyebutkan, selain penerangan, kebersihan juga menjadi prioritas dalam penataan kawasan wisata ini. Banyaknya sampah yang berserakan, termasuk sampah batok kelapa, dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung dan wisatawan.
“Jadi yang kedua adalah kebersihannya kita akan tata sehingga menjadi nyaman. Kalau bersih, siapapun yang datang akan merasa nyaman,” ucap Dedy.
Ditambahkannya, Pemkot Bengkulu juga berencana menata para pedagang yang berjualan di sepanjang Pantai Panjang agar lebih tertata rapi dan tidak mengganggu estetika kawasan wisata.
“Kemudian pedagangnya kita tata juga jangan seperti sekarang. Termasuk menata para pedagang pakaian, kan tidak pantas dijual di sana,” ujar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy menegaskan bahwa Pantai Panjang memiliki potensi wisata yang luar biasa dan dapat bersaing dengan destinasi terkenal seperti Bali. Namun, kurangnya pengelolaan yang optimal selama ini membuat daya tariknya belum maksimal.
“Pantai kita kan punya ciri khas dan kearifan lokal tersendiri yang tidak dimiliki oleh Bali,” ucapnya.
Dengan adanya langkah-langkah perbaikan ini, Pemkot Bengkulu berharap Pantai Panjang dapat berkembang menjadi destinasi unggulan yang lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. (Ann)