Bengkulu, investigasi.news – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, usaha kue lebaran semakin berkembang pesat di berbagai penjuru Kota Bengkulu. Dari pusat pertokoan hingga industri rumahan, para pelaku usaha berlomba-lomba menawarkan berbagai jenis kue kering dalam kemasan yang menarik.
Tingginya permintaan tentu menjadi peluang besar bagi pelaku usaha. Namun, masyarakat juga perlu lebih selektif dalam memilih produk kue kering yang mereka konsumsi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli kue lebaran. Sebab, dengan maraknya penjualan kue lebarang, ada potensi penggunaan bahan berbahaya pada beberapa produk kue yang beredar di pasaran.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak terlalu tergiur dengan kue yang warnanya mencolok,” kata Joni, Senin (24/03/2024)..
Dijelaskan Joni, warna mencolok dengan harga jual yang terlalu murah patut dicurigai, karena bisa saja mengandung pewarna berbahaya yang seharusnya tidak digunakan dalam makanan. Jika pewarna yang digunakan adalah pewarna makanan yang aman, maka warna yang dihasilkan tidak akan terlalu mencolok.
“Untuk menghindari penyakit yang membahayakan seperti diare atau sakit perut, lebih baik memilih kue yang jelas asal-usul pembuatannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa konsumsi makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna sintetis, atau pemanis buatan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan, bahkan berisiko menyebabkan penyakit serius seperti gagal ginjal dan kanker.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang sehat, diharapkan perayaan Idul Fitri tetap berjalan dengan aman dan nyaman tanpa risiko kesehatan yang tidak diinginkan. (Ann)