Bengkulu, investigasi.news – Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Provinsi Bengkulu mencatatkan peningkatan signifikan dalam layanan kunjungan sepanjang tahun 2024, dengan kenaikan mencapai 53 persen dibandingkan tahun lalu.
Direktur RSKJ, dr. Jasmen Silitonga, menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh adanya masalah kepercayaan atau “trust issue” di masyarakat. Lonjakan ini juga terjadi karena pihak RSKJ bekerja sama dengan Puskesmas, Dinas Sosial, dan lembaga pendidikan setempat.
“Peningkatan jumlah kunjungan ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan layanan kesehatan jiwa. Kami berusaha mengurangi stigma yang ada di masyarakat,” ujar Jasmen.
Menurut data yang ada, untuk layanan pasien sakit jiwa pada tahun 2023 tercatat sebanyak 5.906 kunjungan, sementara pada September 2024 angka tersebut sudah mencapai 6.727. Selain itu, jumlah pasien rawat inap di RSKJ tercatat sebanyak 1.125 orang.
Dari sisi pendapatan, RSKJ juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan pendapatan pada 2022 sebesar 8 miliar rupiah, pada 2023 mencapai 16 miliar rupiah, dan pada 2024 diperkirakan akan terus meningkat.
“Gejala awal pasien dengan sakit kejiwaan sering dimulai dengan stres ringan. Jika tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi gangguan mental yang serius,” kata Jasmen.
Pihak RSKJ juga menggandeng Dinas Sosial di lima kabupaten, yakni Bengkulu Utara, Mukomuko, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, dan Kepahiang, serta Puskesmas se-Kota Bengkulu dan lembaga pendidikan untuk memberikan informasi terkait kesehatan mental dan pencegahan masalah kejiwaan di masyarakat.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih baik mengenai pentingnya menjaga kesehatan jiwa,” tutup Jasmen.
Penulis : Intan Putri Aqilah