Bengkulu, investigasi.news – Pasangan calon nomor urut 01, Helmi Hasan dan Mi’an, menegaskan komitmen mereka untuk merangkul semua pihak usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dengan hasil Quick Count yang menunjukkan angka 56,18 persen, pasangan ini menyatakan kesiapan untuk menciptakan pemerintahan inklusif tanpa diskriminasi.
“Setelah Pilkada 2024, saatnya kita bersatu untuk menuju Bengkulu lebih maju, tidak melihat apa sukunya, agamanya, serta profesinya,” kata Helmi dalam konferensi pers yang digelar Rabu malam (27/11/2024) di DPW PAN, Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Helmi – Mi’an mereka akan menjunjung tinggi keadilan.
“Helmi-Mi’an mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu, apapun agamanya, apapun sukunya, apapun profesinya. Kita ini adalah satu masyarakat Provinsi Bengkulu. Sehingga, Helmi-Mi’an sangat adil dalam menjalankan pemerintahan, privilege diperlakukan sama,” tambahnya.
Pasangan ini juga mengklarifikasi kabar terkait ancaman non-job massal terhadap ASN dan pekerja kontrak jika mereka terpilih. Helmi memastikan bahwa pemerintahan mereka akan memberikan jaminan keberlanjutan karier, selama pekerjaan dilakukan sesuai aturan.
“Jika ada informasi seakan-akan ada tsunami ketika Helmi-Mi’an jadi gubernur, itu tidak akan pernah terjadi. Maka bekerjalah pekerja kontrak, PPT, P3K dengan baik. Tidak usah ikut berpolitik, begitu pun ASN. Tidak ada keinginan sedikit pun untuk melakukan non-job massal jika bekerja sesuai hukum,” tegasnya.
Kendati hasil survei menunjukkan keunggulan pasangan nomor urut 01, Helmi-Mi’an tetap menghormati proses resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Memang sudah ada lembaga survei yang merilis, tapi kita tunggu hasil pleno KPU. Helmi-Mi’an menghargai hasil survei yang tentunya dilindungi oleh badan hukum,” ujarnya.
Sebagai informasi, Hasil Quick Count yang dirilis oleh Citra Publik Indonesia (CPI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat pasangan Helmi-Mi’an meraih 56,18 persen suara. (Annisa)