Bengkulu, investigasi.news – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain, menyoroti keterlambatan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru SMA, SMK, dan SLB se-Bengkulu pada triwulan IV bulan November dan Desember 2024.
Teuku menegaskan bahwa hak para guru harus segera dipenuhi, mengingat anggaran untuk pembayaran TPG sudah diterima oleh pemerintah daerah dari pemerintah pusat.
“Ini adalah hak guru dan harus segera dibayarkan. Dana sudah ada, jadi tidak ada alasan untuk tidak membayar,” tegas Teuku, Jumat, 3 Januari 2025.
Politisi dari Partai Aceh ini juga berencana mengkoordinasikan dengan anggota Komisi IV lainnya untuk memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu guna mencari tahu penyebab tertundanya pembayaran tersebut.
“Kami akan panggil Kadis Dikbud untuk menjelaskan masalah ini. Kami tidak akan tinggal diam, karena ini jelas merugikan para guru,” ungkap Teuku.
Lebih lanjut, Teuku menyatakan akan menelusuri apakah masalah ini berasal dari sisi keuangan daerah.
“Jika memang ada masalah di bagian keuangan daerah, kami akan telusuri dan pastikan dana tersebut tidak digunakan untuk hal lain,” tambahnya.
Sementara itu, data yang dihimpun menunjukkan bahwa guru-guru SMA, SMK, dan SLB se-Bengkulu belum menerima TPG untuk triwulan IV pada bulan November dan Desember 2024. Padahal, anggaran transfer pusat untuk pembayaran TPG sudah cair sepenuhnya.
Namun, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hariyadi, yang juga Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, mengungkapkan bahwa pembayaran TPG telah dilakukan.
“Sesuai regulasi, tunjangan sudah diterima oleh guru SMA, SMK, dan SLB,” jelas Hariyadi, Kamis, 2 Januari 2025.
Meskipun demikian, Hariyadi mengakui adanya kekurangan pembayaran TPG dan memastikan bahwa sisa pembayaran akan diselesaikan pada bulan Januari 2025.
“Jika ada yang belum dibayarkan, kami pastikan akan diselesaikan pada bulan Januari ini,” tutupnya. (Indah)
