Bengkulu, investigasi.news — Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu mulai melakukan pembaruan data warga miskin di 2025 untuk meningkatkan akurasi kesejahteraan. Untuk mempermudah proses tersebut, Dinsos menempatkan operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) di 67 kelurahan di kota ini.
Kepala Dinsos, Sahat M. Situmorang, menjelaskan bahwa operator SIKS-NG berperan penting dalam mengusulkan data warga baru serta melaporkan penghapusan data yang sudah tidak sesuai dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami ingin memastikan bahwa data yang digunakan untuk penyaluran bantuan sosial benar-benar valid,” kata Sahat.
Proses pendataan melibatkan musyawarah dengan Ketua RT, RW, serta tokoh masyarakat setempat untuk memverifikasi setiap data. Jika ditemukan ketidaksesuaian, warga yang tidak memenuhi kriteria akan dikeluarkan dari DTKS, sementara warga yang baru membutuhkan bantuan akan melalui proses verifikasi lebih lanjut.
Pada tahun 2024, DTKS mencatat sekitar 151 ribu warga miskin, namun jumlah ini diperkirakan akan berkurang di 2025 karena proses pemutakhiran dan seleksi yang lebih ketat.
Data tersebut bersifat fluktuatif, mengingat perubahan status kependudukan seperti kematian atau perpindahan warga,”terang sahat.
Sahat juga menyoroti adanya praktik manipulasi data, di mana sejumlah orang mengaku miskin untuk terus menerima bantuan meski sudah mampu secara ekonomi.
“Kami akan terus melakukan validasi dan pemeriksaan lapangan untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran,” tegasnya. (indah)
