Bengkulu,investigasi.news – Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia Bengkulu (KAMMI Bengkulu) melakukan aksi pada Selasa, 27 Mei 2025 yang bertempat di Daerah Padang Jati depan Hotel Mercure Bengkulu. Aksi tersebut tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bengkulu yang didalamnya ada beberapa OKP (KAMMI, HMI, IMM, GMNI) dan BEM yang ada di Bengkulu (BEM KBM Unib dan BEM Stikes Bakti Husada Bengkulu) Aksi tersebut disampaikan langsung kepada Wakil Presiden Republik Indonesia “Gibran Rakabuming Raka” yang sedang berkunjung ke Bengkulu.
Aksi yang dilakukan adalah bentuk respon terhadap berbagai persoalan yang hadir ditengah Masyarakat Provinsi Bengkulu yang sampai hari ini belum menemukan Langkah kongkrit penyelesaianya. Ada tiga tajuk persoalan yang menjadi fokus yang disampaikan : Darurat BBM yang ada di Bengkulu berakibat pada melemahnya berbagai sektor, Kenaikan Pajak Daerah Bengkulu yang menyusahkan Masyarakat, Persolan Lingkungan dan Konflik Agraria yang ada di Bengkulu yang banyak merugikan masyarakat.
Pada aksi tersebut sempat terjadi ketegangan antara Aliansi Mahasiswa dengan aparat Pengamanan ; ada yang dipukul, terjatuh, diinjak bahkan ada satu perempuan yang dalam keterangnya mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari aparat pengamanan. Mahasiswa dipukul mundur dan beberapa mahasiswa diamankan oleh aparat. Akhirnya, setelah melakukan diskusi dan ketegangan yang cukup alot perwakilan aliansi mahasiswa diminta untuk masuk dan berdialog langsung bersama Wakil Presiden Republik Indonesia.
Perwakilan mahasiwa yang berdialog bersama wapres yakni Kemas Willdan Agawon (Ketum KAMMI Daerah Bengkulu), Abdul (IMM Bengkulu), Julius Nainggolan (Ketum GMNI Bengkulu) dan Ridhoan P Hutasuhut (KP PW KAMMI Bengkulu), juga dihadiri oleh Pak Sutan Najamudin (Ketua DPD RI), Kapolda Bengkulu, Danrem Bengkulu dan beberapa tim dari Wakil Presiden Republik Indonesia. Dari dialog tersebut poin penting yang dihasilkan :
Persoalan Darurat BBM Bengkulu :
Langkah taktis yang akan dilakukan adalah dengan membuka 5 SPBU besar yang ada di Bengkulu selama 24 jam, mengaktivasi semua pertashop yang ada di Bengkulu, TNI dan Kepolisian akan melakukan pengawalan terhadap pendistribusian BBM melalui jalur darat sehingga akan prosesnya akan lebig cepat sampai di Bengkulu, semua instrumen penting akan digunakan untuk mengatasi Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai sehingga distribusi BBM akan lebih stabil.
Kenaikan Pajak Daerah Bengkulu :
Wakil Presiden Republik Indonesia menghormati kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur Bengkulu, beliau berkomitmen akan memfasilitasi pertemuan antara Aliansi Mahasiwa Bengkulu dengan Gubernur Bengkulu untuk berdialog dan membicarakan terkait dengan pajak daerah Bengklulu. Hal ini disambut baik dengan Pak Sutan Najamudin (Ketua DPD RI) untuk membantu mempertemukan aliansi mahasiswa dan Gubernur Bengkulu.
Persolan Lingkungan dan Konflik Agraria yang ada di Bengkulu :
Wakil Presiden Repuklik Indonesia memberikan tugas langsung kepada Deputi 2 Wapres yang berfokus pada Lingkungan, Agraria untuk tinggal terlebih dahulu di Bengkulu dan menyelesaikan permasalahan perusahaan/tambang yang tidak sesuai izin/prosedur dan akan memperhatikan konflik agraria yang ada di Bengkulu. Aliansi Mahasiwa diminta untuk menyiapkan tim dari setiap perwakilan OKP dan BEM untuk membersamai proses tersebut.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Bengkulu (KAMMI Bengkulu) mengapresiasi langkah taktis dan kongkrit yang akan diupayakan untuk mengurai persoalan yang ada di Bengkulu, kami pastikan bahwa KAMMI akan konsisten membersamai perjuangan masyarakat dan insyaAllah akan melakukan pengawalan terhadap komitmen yang sudah disampaikan dalam dialog tersebut. (Indah)
