Bengkulu, Investigasi. News– Organisasi Kanopi Hijau Indonesia Bengkulu menggelar aksi simpatik di Simpang 5 Bundaran Fatmawati, Kota Bengkulu, pada Selasa (4/11/2025), pukul 14.00 WIB. Aksi ini diikuti sekitar 20 orang yang menuntut percepatan penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Teluk Sepang.
Aksi yang dikoordinatori oleh Cimbyo Layas Ketaren dan Hosani Ramos Hutapea ini menggunakan alat peraga berupa satu set sound system lengkap dan spanduk besar bertuliskan “PLTU Batu Bara Teluk Sepang: TOXIC HABIS !!!”. Massa aksi berkumpul di seberang Hotel Sinar Sport Bengkulu sebelum bergerak ke Bundaran Fatmawati.
Tuntutan Aksi:
1. Mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk mempercepat penutupan PLTU batu bara Bengkulu.
2. Meminta evaluasi menyeluruh terhadap dampak lingkungan FABA (Fly Ash Bottom Ash) yang ditemukan di 13 titik pembuangan.
3. Menolak segala bentuk “transisi palsu” seperti gasifikasi batu bara atau co-firing yang tetap berbasis fosil.
4. Menuntut keterlibatan masyarakat sipil dalam penyusunan rencana energi bersih Bengkulu.
5. Mengajak warga untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak ramah lingkungan dan memperkuat inisiatif lokal berbasis energi terbarukan.
Massa aksi membentangkan spanduk di Bundaran Fatmawati sambil menyampaikan aspirasi mereka. Aksi berlangsung aman dan kondusif hingga selesai pada pukul 15.50 WIB.
Kanopi Hijau Indonesia Bengkulu berharap pemerintah daerah dan pusat segera merespons tuntutan ini demi lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.(***)







