Aceh Tamiang, Investigasi.News – Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, SH., MH, didampingi oleh Waka Polres Kompol Ichsan, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, KBO Lantas, serta Humas Polres Aceh Tamiang, menggelar acara “Ngopi Bareng” eksklusif bersama wartawan Aceh Tamiang pada Jumat (04/10/2024) di Kantin Polres Aceh Tamiang. Acara ini diadakan dengan tujuan mempererat hubungan dan membangun sinergi antara Polres dan para wartawan lokal.
Dalam sambutannya, Kapolres AKBP Muliadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh awak media yang telah hadir dalam acara tersebut. “Kami sangat menghargai kehadiran rekan-rekan wartawan dalam acara Ngopi Bareng ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi, saling mengenal lebih dekat, dan berbagi informasi yang dapat membantu kami menjalankan tugas lebih baik. Kami berencana untuk menjadwalkan pertemuan semacam ini setiap dua bulan, dan pertemuan ini hanya diperuntukkan khusus bagi wartawan yang berdomisili di Aceh Tamiang,” jelas Kapolres.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyampaikan permintaan maaf terkait banyaknya permintaan iklan dari para wartawan yang belum dapat dipenuhi karena keterbatasan anggaran yang tersedia. “Saya mohon maaf karena banyak permintaan iklan yang belum bisa kami penuhi. Namun, kami akan berupaya untuk mencari bentuk dukungan lain yang dapat membantu rekan-rekan wartawan dalam bekerja,” ungkap AKBP Muliadi.
Selain membahas hubungan antara Polres dan media, Kapolres Muliadi juga menyinggung tentang persiapan Polres Aceh Tamiang dalam menyambut Pilkada 2024. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang Pemilu. Dalam hal ini, Kapolres mengajak para wartawan untuk turut serta dalam menjaga situasi damai dan sejuk di wilayah Aceh Tamiang.
“Kami berharap peran rekan-rekan wartawan dalam membantu menciptakan suasana yang kondusif, khususnya di wilayah hukum Polres Aceh Tamiang. Dukungan media sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan selama proses Pemilu berlangsung,” harapnya.
Namun, acara ini memicu kontroversi dan kekecewaan dari beberapa wartawan yang berasal dari luar Aceh Tamiang. Mereka merasa kebijakan Polres yang membatasi undangan hanya untuk wartawan Aceh Tamiang seolah mengkotak-kotakkan profesi mereka. Padahal, para wartawan dari luar daerah juga turut serta dalam meliput berbagai kegiatan Polres Aceh Tamiang dan tergabung dalam grup Mitra Polres Tamiang.
“Kami kecewa karena diundang ke acara ini, namun tiba-tiba ada perubahan yang menyatakan acara ini hanya untuk wartawan Aceh Tamiang. Padahal, kami juga sudah sering berkontribusi dalam pemberitaan kegiatan Polres Aceh Tamiang. Kami merasa terpinggirkan,” ujar salah satu wartawan dari luar daerah dengan nada kecewa.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Aceh Tamiang mengirimkan undangan melalui grup Mitra Polres yang diikuti oleh wartawan dari berbagai daerah. Dalam undangan tersebut, tidak disebutkan bahwa acara “Ngopi Bareng” ini hanya untuk wartawan Aceh Tamiang. Banyak wartawan dari luar Aceh Tamiang yang telah memasukkan nama dan medianya ke dalam daftar hadir, namun beberapa hari sebelum acara berlangsung, Kasi Humas menyampaikan bahwa acara ini dikhususkan hanya untuk wartawan lokal.
“Di antara kami ada yang menjabat sebagai Koordinator Wilayah Aceh, Kepala Perwakilan Wilayah, hingga Kabiro yang mencakup beberapa wilayah seperti Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang. Meski domisili kami di luar Aceh Tamiang, itu tidak berarti wilayah tugas kami terbatas. Kami sangat kecewa karena merasa tidak dianggap penting,” lanjut salah satu wartawan yang berasal dari Aceh Timur.
Wartawan lain menambahkan bahwa kebijakan ini tidak mencerminkan semangat keterbukaan dan inklusivitas, terlebih lagi wartawan dari luar daerah telah banyak membantu Polres Aceh Tamiang dalam menyebarkan informasi ke masyarakat luas. “Kami bekerja untuk kepentingan publik dan tidak ada batasan wilayah dalam tugas jurnalistik kami. Kami berharap di masa mendatang Polres Aceh Tamiang lebih terbuka dan inklusif terhadap seluruh awak media tanpa membeda-bedakan asal domisili.”
(Zul)