Tubaba, bengkulu.investigasi.news – Dugaan skandal belanja barang dan jasa di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat semakin mengemuka. Sebanyak 12 paket pengadaan, yang mencakup proyek swakelola dan penyedia pihak ketiga, mengindikasikan praktik mark up dan fiktif yang merugikan keuangan daerah.
Salah satu proyek yang mencolok adalah pengadaan jasa konsultansi berorientasi layanan dari ITERA. Meskipun proyek ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum Of Understanding (MOU) antara Bupati Tubaba dan ITERA, kontrak kerja yang jelas tidak dapat ditemukan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek.
Dalam penelusuran lapangan, ditemukan bahwa pengadaan petugas kebersihan yang dianggarkan mencapai Rp. 622.200.000 tidak sebanding dengan jumlah petugas yang terdaftar, yaitu 23 orang, dengan total gaji yang seharusnya hanya sekitar Rp. 234.600.000. Ini menyisakan selisih anggaran sekitar Rp. 387.600.000 yang belum terjelaskan.
Lebih lanjut, paket pemeliharaan excavator juga menunjukkan kejanggalan. Alat berat tersebut dilaporkan dalam keadaan rusak dan tidak berfungsi, sementara anggaran pemeliharaannya tetap dianggarkan. Penjelasan dari pihak DLHD terkesan mengelak, dengan Kabid Tata Lingkungan, Andi Kurnia, yang mengaku tidak memahami rincian teknis proyek tersebut.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan komitmen pemerintah daerah terhadap pengelolaan keuangan yang bersih. Poniyem, seorang pedagang pasar, mengungkapkan bahwa pengangkutan sampah di pasar tidak konsisten, seringkali hanya dilakukan dua atau tiga kali seminggu, yang berujung pada penumpukan sampah dan aroma tidak sedap.
Kepala DLHD, Firman, menolak memberikan komentar lebih lanjut, menyerahkan tanggung jawab kepada bidang terkait. Sikap ini semakin memperkuat spekulasi tentang adanya keterlibatan elit daerah dalam skandal belanja ini. Dengan situasi yang semakin memanas, publik menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk menyelidiki dugaan penyimpangan ini.
Akang/Fitrah