Malut, Investigasi.news – Ditengah keresahan para Guru dan Tenaga Pendidik di Sula yang tengah meratapi nasib karena hak-haknya belum ditunaikan Pemda Kab. Kepulauan Sula, dalam hal ini Dinas Pendidikan, ada secercah asa yang dibalut munajat dari seorang Ketua PGRI Sula, Bang Arban Muchsin, harapan itu agar Pilkada Sula nanti bisa menghasilkan pemimpin yang peduli akan nasib dan kesejahteraan Guru dan tenaga pendidik di Kab. Kepulauan Sula.
Kepada investigasi saat wawancara tadi (6/9), Bang Arban menyampaikan meski hal yang mustahil memisahkan para guru/guru honorer dan tenaga pendidik dengan politik, namun dirinya tetap meminta TERTIB pada Pilkada Sula 27 November 2024 mendatang.
“Himbauan saya agar bisa tertib pada Pilkada nanti, kemudian harapan saya para guru dan tenaga pendidik di Sula bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik, sekali lagi saya himbau untuk tetap tertib tidak ikut terlibat dalam kegiatan politik praktis”, egas Bang Arban.
Kepada awak media ini, Ketua PGRI Kab. Kepulauan Sula mencurahkan sebetulnya banyak masalah pada dunia pendidikan di Kab. Kepulauan Sula, masalah tersebut mulai dari pengelolaan tenaga Guru yang belum sesuai standar pelayanan minimal standar nasional Pendidikan, kemudian terkait penyebaran dan penempatan Guru yang belum atau tidak sesuai kebutuhan, sehingga berdampak pada kegiatan pembelajaran disekolah baik utk Guru mata pelajaran ditingkat SMP maupun Guru-guru tingkat Sekolah Dasar (SD).
“Hal ini kemudian berimbas kepada hak-hak guru, terutama para Guru penerima TPG (Tunjangan Profesional Guru) dan berbagai tunjangan lainnya”, ungkap Bang Arban.
Lebih lanjut dirinya menilai tidak akan pernah selesai masalah pendidikan di Sula jika pejabatnya hanya mau cari aman, tidak mau ambil resiko untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Ketika disentil apa harapannya pada Pilkada Sula 2024, Bang Arban Ketua PGRI Sula mengungkapkan.
“Semoga pilkada nanti menghasilkan pemimpin yang peduli nasib para Guru dan tenaga pendidik di Sula, yang pertama harus mengerti Birokrasi, itu yang paling utama, kemudian ada niat untuk membenahi pendidikan di negeri ini, jika 2 itu terpenuhi insha Allah ada kesejahteraan dan kemakmuran untuk para guru, maupun honorer serta tenaga pendidik di Kepulauan Sula”, tutup Bang Arban seraya berharap hak-hak para Guru dan tenaga pendidik di Sula segera terbayarkan oleh pemerintah daerah.
(RL)